Belajar Aransemen Musik
21 April 2018
Tulis Komentar
Dalam postingan kali ini saya akan membahas
tentang aransemen musik pada lagu. Saya beri judul “belajar aransemen musik”.
Terus terang saya tidak mahir dalam membuat aransemen musik. Di sini yang akan
saya posting adalah pengalaman saya. Pengalaman ini saya dapat dari websites,
dengar dari CD dan lainnya. Jadi jika postingan ini banyak kekurangannya mohon dimaklumi.
Sebelum membuat aransemen sebuah lagu, hal yang
harus diketahui adalah kerangka dari aransemen lagu. Untuk mengetahui kerangka
aransemen lagu ini kita bisa dengar
sebuah lagu kemudian perhatikan dengan teliti. Ketika kita mendengar lagu pop misalnya, maka
hal yang pertama kita dengar adalah intro. Lalu apalagi yang kita dengar ?
Baiklah saya akan bahas selengkapnya.
Ke-1 adalah intro
Merupakan musik depan / musik awal dari sebuah
lagu atau bisa juga disebut musik pengantar untuk masuk ke verse atau
seringkali disebut bait. Intro ini umumnya berupa melodi dari alat musik
tertentu. Bisa menggunakan 1 alat musik atau menggunakan lebih dari 1 alat
musik. Sebagai gambaran untuk intro,
silakan buka postingan Membuat Intro Lagu.
Ke-2 adalah verse /
bait
Merupakan
lirik dan melodi lagu,
dinyanyikan oleh penyanyi.
Ke-3 adalah melodi
selipan
Merupakan melodi untuk mengisi tempat-tempat
kosong pada verse / bait dan chorus. Saya tidak tahu istilahnya. Sebagai contoh
atau gambaran dari melodi selipan ini, silakan bukan postingan yang berjudul Mengisi Melodi Pada Lagu.
Ke-4 adalah jembatan (
bridge )
Merupakan melodi atau vokal untuk menjembatani dari
verse ke bait atau sebaliknya. Selain itu jembatan ( bridge ) digunakan untuk
modulasi ( pindah nada dasar ). Kegunaannya agar perpindahan dari satu nada ke
nada lain menjadi enak didengar. Juga
untuk membantu penyanyi terutama dalam hal modulasi, krena jika sebuah modulasi
tanpa jembatan akan cenderung sulit dilakukan.
Ke-5 adalah chorus
Merupakan bagian lagu yang dianggap sebagai
inti dari pesan lagu. Umumnya chorus ini lebih harmoni atau lebih enak daripada
verse. Di Indonesia chorus ini seringkali dikenal sebagai reffrein/reff (
refrain). Dalam teori musik reff dengan
chorus dibedakan.
Ke-5 adalah refrain (
reffrein/reff )
Merupakan pengulangan dari verse atau chorus.
Ke-6 adalah interlude
Merupakan melodi/musik bagian tengah dari
sebuah aransemen lagu/musik. Interlude ini bisa menggunakan susunan akor dan jumlah bar yang ada pada verse, refrain
atau bukan keduanya. Umumnya interlude ini mengambil dari susunan verse untuk akor
dan jumlah barnya. Sebagai gambaran anda bisa membuka postingan yang berjudul Membuat Interlude Lagu.
Ke-7 adalah modulasi
Merupakan penggantian nada dasar atau
perpindahan nada dasar. Umumnya modulasi
ini dilakukan pada nada yang lebih tinggi. Misalnya nada dasar C naik 1/2 nada
menjadi C# atau naik 1nada menjadi nada D. Tapi ada juga modulasi ke nada yang
lebih rendah. Asal tahu saja, tidak
semua lagu menggunakan modulasi. Jadi
modulasi ini walau termasuk bagian aransemen musik/lagu tapi tidak selalu
dipakai. Dengan kata lain modulasi digunakan jika dibutuhkan.
Ke-8 adalah bagian
akhir lagu.
Merupakan penutup dari aransemen musik
lagu/musik. Ada beberapa cara untuk menutup lagu di antaranya :
Fade out
adalah pengulangan yang makin lama makin
mengecil suaranya dan menghilang. Jika anda suka mendengar lagu pasti pernah
mendengar akhir lagu seperti itu.
Coda
adalah pengulangan bagian lagu. Biasanya
mengambil bagian akhir dari sebuah chorus. Ada yang sama persis mengambil
bagian akhir sebuah chorus, tapi ada juga yang ujung chorusnya dirubah sedikit
ke nada tertentu.
Outro
adalah semacam intro tapi letaknya pada bagian
akhir sebuah aransemen. Fungsinya agar musik itu tidak berhenti secara
mendadak dan enak didengar saat musik akan berakhir. Anda bisa dengar contohnya pada postingan yang berjudul Membuat Outro Lagu.
Kira-kira itulah kerangka dari sebuah aransemen
musik/lagu yang paling sering dipakai.
Setelah kita tahu kerangkanya, langkah
selanjutnya adalah belajar membuat intro sampai bagian akhir. Untuk belajar
semua di atas, harus sering
mendengar jenis musik yang akan kita
buat. Kalau bisa jangan belajar banyak musik, maksudnya fokuskan pada salah
satu jenis musik agar lebih mudah. Setelah bisa baru belajar jenis musik yang
lain jika tertarik.
Hal penting atau perlu diperhatikan ketika kita
membuat aransemen adalah alat musik yang digunakan. Usahakan membuat aransemen
dengan alat musik yang berbeda-beda pada
semua bagian aransemen. Maksudnya jangan menggunakan 5 jenis alat musik
(misalnya ) pada semua bagian aransemen lagu/musik. Dengan kata lain
menggunakan 5 alat musik pada intro sampai bagian akhir tanpa henti. Hal ini
akan sangat monoton dan kurang baik.
Contoh yang bagus, misalnya intro menggunakan
biola dengan piano, lalu verse ke-1
masuk vokal diiringi oleh piano, biola
dan hi-hat misalnya. Selanjutnya verse ke-2
diiringi piano, drumset, biola, bas gitar. Lalu masuk chorus tambah lagi
alat musiknya. Setelah masuk interlude
ganti alat musik melodinya jangan biola, misalnya pakai alat musik tiup. Ini
bergantung pada jenis musik /lagu yang dimainkan. Singkat kata gunakan alat
musik yang berbeda-beda sesuaikan dengan jenis musik/lagu, supaya musik tidak monoton. Sebaiknya gunakan juga variasi-variasi (bumbu),
misalnya variasi akor, fill in (drum), melodi variasi, dan lainnya.
Kesimpulannya buat musik yang berwarna. Dalam teori aransemen musik cara menggunakan
berbeda-beda alat musik / jumlah alat musik seperti di atas disebut kontras.
Sebagai sharing, saya pernah mendengar sebuah chorus dinyanyikan oleh beberapa orang
dan diiiringi hanya sebuah alat musik dalam bentuk melodi (itu yang terdengar).
Bayangkan hanya diiringi sebuah alat musik. Mungkin mereka menggunakan cara ini
agar tidak terkesan monoton. Ini merupakan aransemen yang tampil beda karena
biasanya chorus menggunakan banyak alat musik. Selain itu dalam aransemen pun
kadang ada yang menggunakan variasi melodi yang tidak enak (tidak harmoni), ini
juga tampil beda, karena biasanya orang menyukai melodi harmoni. Ilustrasinya
begini, jika anda tiap hari makan yang enak dan mahal, maka anda akan bosan.
Sekali-kali anda makan yang tidak enak agar anda tidak bosan pada makanan yang
enak dan mahal. Begitu juga dengan telinga kita jika mendengar yang enak terus,
pasti bosan. Sekali-kali dengar yang tidak enak. Ini akan menjadi variasi dan
berwarna.
Semoga anda mengerti.
NB:
Musik itu walaupun ada aturannya tetapi bukan
berarti harus terpaku pada aturan. Musik itu selalu berubah, bergantung pada
selera. Contoh setiap ganti verse tidah harus
pakai fill in (ropel drum), Setiap ada
tempat kosong vokal tidak wajib diisi melodi atau backing vokal. Dalam musik
harus banyak uji coba. Intinya buatlah inovasi.
Belum ada Komentar untuk "Belajar Aransemen Musik"
Posting Komentar